• Sel. Apr 22nd, 2025

Pondok Pesantren Darurraihan Sonao Bima NTB

Sonao, Dsn. Sarita Desa Punti Kec. Soromandi Kab. Bima NTB. CP : 085337368545

Mau Mondok di Darurraihan Sonao ? Ini yang harus dipersiapkan !

ByDarurraihan Bima

Apr 3, 2025
oppo_0

Siapkan mental bajamu-

Bila ingin menjadi santri Darurraihan Sonao

Pondok Pesantren Darurraihan Sonao adalah salah satu lembaga pendidikan yang sudah dipilih oleh para orang tua untuk membimbing anak-anak mereka agar menjadi orang yang berilmu dan beragama. Meski begitu, mengirim buah hati menjadi santri atau santriwati yang mondok di Darurraihan bukanlah hal yang mudah.

Maklum diketahui, image Darurraihan sebagai pondok yang ketat dalam peraturan dan jauh dari perkembangan zaman modern, kerap kali membuat anak berat hati bahkan menolak. Jika sudah begini, beberapa orang tua ambil jalan pintas dengan memaksa anak. Alhasil tidak jarang para santri ini banyak yang kabur dari pondok, padahal sejatinya mondok merupakan perjalanan yang penuh dengan pelajaran dan pengalaman berharga. Tentunya dengan persiapan yang matang sebelumnya, calon santri dan wali santri dituntut harus siap secara fisik dan non fisik untuk menjalani setiap tahap perjalanan mondok dengan semangat yang tinggi. Yang paling penting adalah persiapan-persiapan antara lain :

Tujuan dan motivasi

Langkah pertama sebelum mondok di Darurraihan Sonao adalah memastikan pemahaman yang kuat tentang tujuan dan motivasi calon santri dan wali santri. Mengapa calon santri ingin mondok? Mengapa orang tua ingin memondokkan anaknya? Apakah untuk mendalami agama, sekadar berburu ijazah atau hal lainnya?

Calon santri dan wali santri perlu memperjelas dalam menentukan tujuan dan motivasi mondok. Dengan begitu keduanya akan terbantu fokus meraih apa yang sudah direncanakan selama mengarungi waktu mondok.

Mental dan emosional

Mondok bukanlah perjalanan yang mudah. Hal ini memerlukan ketahanan mental dan emosional yang kuat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, menjalani jadwal yang ketat, dan menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran. Calon santri dan wali santri perlu menyiapkan diri secara mental dan emosional dengan membuka pikiran untuk pengalaman baru, mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi, dan memperkuat ketahanan terhadap stres.

Komunikasi

Sebelum mondok di Sonao, penting untuk memiliki komunikasi yang baik antara calon santri dan wali santri. Jangan sampai keinginan untuk mondok hanya dari satu pihak. Calon santri dan wali santri perlu berdiskusi untuk untuk menjawab satu pertanyaan penting, “mengapa harus mondok?” Komunikasi yang terbuka dan jujur akan berpengaruh terhadap santri maupun wali santri selama perjalanan mondok berlangsung. Komunikasi ini harus terus berlanjut sebagai alat kontrol wali santri terhadap santri selama di pondok.

Adaptasi

Sebelum bulat keputusan untuk mondok di Darurraihan Sonao , calon santri dan wali santri perlu untuk mencari tahu dan mempelajari kebiasaan dan aturan yang berlalu di bakal pondok yang akan ditempati. Dengan begitu calon santri tidak akan mengalami culture shock. Sehingga santri tidak akan merasa tertekan serta terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru. Wali santri pun harus beradaptasi dengan kondisi baru anaknya. Sehingga tidak gampang panik sekaligus tidak gampang menyepelekan.

Kesiapan Fisik

Calon santri perlu menyiapkan diri secara fisik untuk menjalani kehidupan mondok yang mungkin lebih aktif dan lebih teratur dari kehidupan sehari-hari sebelumnya. Orang tua juga harus menyadari ketahanan fisik anaknya, sebelum memondokkannya. Jangan sampai orang tua mengedepankan kepentingan pribadinya agar anaknya mondok, sehingga mengabaikan kondisi fisiknya. Dampaknya tentu bisa fatal. Apalagi di calon pondok anaknya, belum ada fasilitas yang mendukung kondisi fisik anaknya.

Finansial

Terakhir, nyaris semua proses belajar butuh finansial yang memadai, terlepas besar kecil nominalnya. Calon wali santri harus merencanakan dengan baik tentang biaya yang akan dikeluarkan, mulai biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan sehari-hari.

Calon santri juga perlu diajak berdiskusi terkait kebutuhan finansial yang mereka butuhkan. Bukan untuk membebani pikiran mereka, tapi lebih untuk menyiapkan mereka agar mengetahui antara kebutuhan pokok dan tidak. Sehingga biaya yang dikeluarkan saat mondok bisa terkendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *